Baru-baru ini BlackBerry telah merilis laporan keuangannya di kuartal pertama tahun 2013 dengan hasil yang mengejutkan.
Dikutip dari Phone Arena (28/6), perusahaan asal Kanada tersebut tercatat telah mengalami kerugian dalam tiga bulan pertama 2013 sebesar USD 84 juta dolar, atau setara dengan Rp 833,6 miliar.
Dari sumber tersebut dijelaskan bahwa kerugian BlackBerry itu disebabkan oleh biaya restrukturisasi dan penggantian manajemen perusahaan.
Kondisi ini diperparah dengan ketidakmampuan BlackBerry menutup kerugian tersebut meski perusahaannya mengalami peningkatan penjualan sebesar 13 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Kini, BlackBerry berusaha untuk mengembangkan platform BlackBerry 10 serta akan memproduksi smartphone baru di tahun ini. Dengan smartphone baru tersebut, BlackBerry berharap akan adanya perubahan yang signifikan terhadap perputaran keuangan yang ada.
Di samping itu, perusahaan yang berbasis di Kanada ini juga terus mengupayakan layanan BlackBerry Messenger sebagai aplikasi chatting lintas platform terlaris. Dengan begitu, pihaknya berharap di masa depan BlackBerry akan semakin baik.
Namun, usaha tersebut sepertinya akan sulit, pasalnya saat ini industri smartphone sangat kompetitif, harus ada strategi jitu jika ingin menang di pasaran. Terlebih lagi bila ingin mengalahkan vendor-vendor pesaing lainnya, seperti Samsung dan Apple yang masih kokoh di atas.
Apabila strategi BlackBerry ini tidak berhasil membawa perusahaan bangkit dari keterpurukannya saat ini, mungkinkah BlackBerry benar-benar akan bangkrut ?
0 komentar:
Post a Comment